Mengembangkan
Orang Lain
“Orang lain tidak akan pernah peduli
seberapa banyak yang Anda tahu hingga mereka tahu seberapa banyak Anda peduli” John C Maxwell
Selain
komitmen pribadi untuk terus mengembangkan diri, Anda juga hendaknya memiliki
komitmen untuk bisa mengembangkan orang lain. Mengembangkan orang lain bukan
hanya sekadar memberikan kemanfaatan lebih dari apa yang telah Anda tahu dan Anda
bisa. Banyak nilai tambah yang bisa Anda miliki dari kegiatan mengembangkan
orang lain seperti bertumbuhnya skill
Anda untuk mengembangkan orang lain, juga hal ini akan menjadikan nilai diri Anda
dihadapan orang menjadi meningkat.
Saya
senang saat membaca beberapa cerita yang terangkum dalam bukunya Destiani yang
berjudul Jangan Dibaca. Didalam buku tersebut salahsatunya menceritakan
bagaimana dua orang petani yang memiliki bibit, pupuk dan tanah yang sama namun
mereka mendapatkan hasil yang berbeda saat musim panen menjelang. Kurang lebih
beginilah ceritanya. Saat musim panen tiba, ada dua orang petani yang sama-sama
memanen kebun jagungnya. Kedua petani tersebut menanam dengan bibit, pupuk
serta kualitas tanah yang sama. Namun yang menarik adalah hasil panen yang
mereka dapatkan jauh berbeda.
Beberapa
orang wartawan yang hadir saat musim panen tersebut bertanya kepada kedua
petani tersebut. Petani pertama yang hasil panennya tidak sebaik petani kedua,
mengatakan bahwa Ia tidak percaya kenapa saya mendapatkan hasil penen yang
tidak sebagus petani kedua ? Padahal bibit yang kami gunakan adalah bibit yang
sama, bibit terbaik yang bisa kami dapatkan di kota ini. Kami menggunakan pupuk
dari pabrikan yang sama, juga kualitas tanah yang kita gunakanpun saya rasa
tidak jauh berbeda.
Lalu
tibalah saatnya petani kedua berbicara kepada para wartawan. Saat ditanya
kenapa Ia bisa menghasilkan jagung yang lebih baik dari petani pertama, Ia pun
mulai mengungkapkan beberapa fakta. Petani kedua menjawab, jika Ia ingin
mendapatkan hasil panen terbaik, Ia merasa tidak cukup hanya dengan menggunakan
bibit unggul dan pupuk terbaik untuk kebunnya. Namun Ia menjelaskan bahwa Ia
pun harus memberikan hal yang sama pada petani-petani yang ada disekitar
kebunnya dengan bibit dan pupuk terbaik yang dimilikinya. Kenapa harus demikian
? Tanya seorang wartawan.
Sang
petanipun menjelaskaskan bahwa dengan memberikan bibit terbaik pada
petani-petani di sekitar kita, maka saat angin bertiup, kebun-kebun
disekitarnya akan menerbangkan serbuk sari yang memiliki kualitas terbaik pula
untuk membuahi jagung-jagung yang ada di kebun saya. Sebaliknya, jika kita
membiarkan kebun-kebun disekitar kita memiliki bibit yang buruk, dimana yang
kita pikirkan hanyalah kualitas kebun kita sendiri. Maka saat angin bertiup,
yang akan terbang untuk membuahi jagung-jagung di kebun kita adalah serbuk sari
yang tidak berkualitas juga.
Inilah
prinsip sang petani untuk tidak hanya fokus pada kualitas kebunnya saja, namun
Iapun memperhatikan kualitas kebun orang-orang yang ada disekitarnya. Anda
mungkin bisa langsung menangkap apa yang ingin saya maksudkan disini. Ya, fokus
pada kualitas diri sendiri saja tidaklah cukup untuk membuat kita menjadi orang
yang maksimal sebagai pribadi, tapi justru sebaliknya kita malah dibatasi oleh
diri kita sendiri. Coba bayangkan, bukan hanya kebun kita saja yang semakin
subur saat kita membagikan kualitas diri kita kepada orang lain, namun kebun disekitanyapun
akan mendapatkan bagiannya. Begitulah melipatgandakan manfaat diri kita.
Bagaimana Caranya ?
Mengembangkan
orang lain memang bukanlah persoalan yang bisa terjadi begitu saja. Menurut
saya dibutuhkan minimal tiga hal yang harus kita miliki terlebih dahulu sebelum
Anda memulai untuk mengembangkan orang lain. Pertama, sebelum mengembangkan orang lain Anda haruslah memiliki
kualitas diri yang lebih baik tentunya dibandingkan dengan orang lain yang
ingin Anda kembangkan. Mungkin Anda bisa unggul pada beberapa sisi dan sisi
tersebut bukanlah kelebihan dari orang lain. Maka disitulah peluang Anda untuk
mengembangkan orang lain dan melipatgandakan manfaat diri.
Kedua, selain terus mengembangkan diri agar
memiliki kualitas yang lebih unggul dibanding orang lain, hal berikutnya yang
harus dimiliki sebagai syarat untuk mulai mengembangkan orang lain adalah memiliki
orang lain. Memiliki orang lain yang saya maksud adalah bahwa sebelum Anda bisa
membagikan sesuatu yang Anda miliki, maka Anda harus memiliki hubungan yang
terpercaya terlebih dahulu bersama orang lain, memiliki hak mereka untuk
mendapatkan bimbingan, serta mengetahui kebutuhannya. Saya sarankan pelajari
terlebih dahulu minimal tentang bagaimana berinteraksi dengan orang dan
bagaimana membuat orang tersebut bertumbuh melalui bimbingan anda.
Ketiga, memutuskan untuk mengembangkan orang
lain. Kualitas diri serta kemampuan untuk mengembangkan orang lain tidak akan
pernah menjadi sebuah realita yang bisa dinikmati orang lain saat Anda tidak
memutuskan berkorban untuk mengembangkan orang lain. Mulailah dengan keputusan
dan komitmen seperti yang Anda lakukan saat Anda memutuskan untuk terus
mengembangkan diri. Beberapa hal berikut akan menggambarkan bagaimana prosesnya
secara umum :
Saya Lakukan dan Anda Menyaksikan
Seperti
yang saya dan anda pahami, bahwa pengajaran yang paling baik adalah dengan
memberikan teladan kepada orang lain melalui pribadi Anda. Begitupula yang sering
dilakukan Rosulullah Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan dakwah islamnya. Maka
contoh dan pelajaran inilah yang akan menjadi tuntunan bagi Anda, dan Andalah
yang berikutnya akan menjadi contoh dan tuntunan bagi orang lain. Lakukanlah
apa yang ingin orang lain lakukan sama seperti Anda melakukannya.
Saya Melakukannya bersama Anda
Setelah
orang lain menyaksikan Anda melakukan sesuatu, hal ini akan menambah kepercayaan
orang lain terhadap Anda. Setelah kepercayaan ini terbentuk seperti yang saya
persyaratkan di awal, maka langkah berikutnya ajaklah mereka mendampingi
langkah Anda dalam menyelesaiakan sesuatu. Berkerja bersama walaupun mungkin
disini akan terasa bahwa sebagian besar pekerjaan atau keterampilan masih
dilakukan oleh Anda. Namun tetaplah berusaha untuk tetap memberikan kepercayaan
Anda kepada mereka.
Anda Melakukan dan Saya Membimbing
Dibagian
ini sebagian besar atau keseluruhan pekerjaan atau keterampilan sudah dilakukan
oleh orang lain yang Anda bimbing. Membimbing bukan berarti Anda mengarahkan
seluruhnya, hal ini hanya akan membatasi kreatifitas dan keyakinan yang harusnya
dimiliki oleh orang yang Anda bimbing. Cobalah untuk bersikap rendah hati untuk
menerima ide-idenya walaupun bukan ide terbaik menurut pertimbangan Anda dan
berikanlah saran-saran yang membangun pilihan-pilihan alternatif untuk
dijalankan juga tidak berlebihan.
Anda Melakukannya Sendirian
Di
level ini, orang yang telah Anda kembangkan sudah mulai bisa berjalan secara mandiri
dengan segala keterampilan dan pengalaman yang telah Ia miliki. Di tahap ini,
Andapun sesekali mesti memantau perkembangannya, memberikan beberapa saran dan
menyambutnya saat Ia berhasil melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik.
Mengembangkan
orang lain menjadikan Anda melipatgandakan manfaat diri Anda melalui orang
lain. Membangun orang lain hingga mereka mampu mengembangkan kembali orang yang
ada disekitarnya merupakan sebuah kebaikan yang begitu berlimpah. Semoga
prinsip-prinsip singkat tadi bisa menjadi sebuah acuan ringan bagi kita semua.
Referensi :
Destiani, M. 2013. Bukan untuk Dibaca. Surakarta : Era Adicita Intermedia.
Destiani, M. 2013. Bukan untuk Dibaca. Surakarta : Era Adicita Intermedia.
Maxwell, John C. 2014. Mentoring. Surabaya : Mic Publishing.
No comments:
Post a Comment