Era Disrupsi
Saya
berpikir, kenapa ditengah kemajuan teknologi informasi sekarang ini, siswa kita
masih harus pergi ke sekolah konvensional untuk melalui proses pembelajaran yang
kebanyakan masih konvensional pula ? Padahal proses pendidikan bisa kita jalani
lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi informasi. Coba kita
bayangkan bahwa hampir semua materi pembelajaran sudah tersedia secara lebih
berkualitas sekaligus gratis. Di YouTube
misalnya, menemukan sumber belajar akan terasa semudah membuka Notebook lalu mengakses situsnya kapanpun
dan dimanapun kita menginginkannya. Melalui peranan teknologi informasi ini,
berbagai ilustrasi serta penjelasan secara tepat dan lebih cepat bisa
direalisasikan.
Saya
masih berpikir, kenapa harus tetap pergi ke sekolah ? Padahal segala informasi
yang kita butuhkan sudah tersedia dalam Smartphone
yang Anda genggam sekarang, lebih mudah daripada kita harus bertemu dengan
guru-guru kita disekolah. Coba pikirkan, bahwa hanya tinggal mengatakan Oke Google, kita bisa mengakses berbagai
macam informasi bahkan tanpa harus menggunakan jari-jari kita untuk mengetikkan
kata pencariannya. Informasi akan didapat semudah kita menanyakan lalu akan
didapatlah jawaban yang kita perlukan.
Bayangkan
bahwa sekarang Google sudah
mengembangkan aplikasi ini kedalam Google
Glass–nya, sehingga aksesnya selalu bisa kita lakukan dimanapun dan
kapanpun kita perlukan selama kita menggunakan kacamata pintar Google ini. Kedepan mungkin hal ini akan
terus dikembangkan. Bayangkan apa yang terjadi saat Google mampu mengintegrasikannya dengan otak kita ? Perintah Oke Google bukan lagi melalui kata-kata
yang kita sebutkan, melainkan melalui perintah otak yang hanya perlu kita
pikirkan, lalu informasi yang dibutuhkanpun akan tersedia seketika. Apa yang
membuatnya tidak mungkin ? Yang membuatnya tidak mungkin terjadi menurut saya
adalah karena kita mengukurnya dengan kemampuan kita sekarang bukan berdasarkan
mimpi dan kemampuan orang lain yang memang ahli di bidang tersebut.
Lalu
apa fungsinya pengetahuan dan wawasan yang kita pelajari bertahun-tahun,
sementara segala informasi dari segala sudut waktu, zaman, dan tempat bisa kita
dapatkan secara seketika ? Dimasa mendatang mungkin tidak masalah lagi apakah Anda
orang kurang pintar atau mengalami kesulitan dalam belajar, karena segala
informasi bisa Anda dapatkan sama seperti orang lainnya juga yang dianugrahkan
kecerdasan intelektual yang lebih untuk melakukan proses pembelajaran. Lebih
mudah dan praktis daripada harus menemui guru Anda di sekolah atau membuka buku
ensiklopedia dan referensi lainnya.
Bayangkan
lagi bahwa tidak ada lagi batasan untuk kita belajar dari seorang guru
berkualitas dari seluruh penjuru dunia dan berita baiknya lagi bahwa bahasa
bukanlah menjadi persoalan. Skype
contohnya, menyediakan akses untuk melakukan video conference ke seluruh penjuru dunia yang dilengkapi fitur
penterjemah otomatis. Maka menggali ilmu dari guru yang berbeda latar belakang
bahasa tidak lagi jadi masalah. Lalu kenapa kita harus pergi ke sekolah
sementara disana ada guru yang lebih expert
di bidangnya menunggu Anda untuk terhubung dan bergabung dalam proses
pemebelajarannya ?
Bagaimana
dengan Photomath yang mampu
menyelesaikan persoalan matematika hanya dengan melakukan scan melalui kamera ponsel pintar anda ? Semudah itulah matematika
di masa depan dan akan terus berkembang. Bagaimana dengan Pilot Translation Earpiece ? Anda tidak perlu repot-repot lagi
belajar berbagai macam bahasa. Hanya memasangnya di telinga Anda, lalu berbagai
macam bahasapun akan diterjemahkan sesuai dengan kebutuhan. Bagaimana dengan
perkembangan teknologi Hologram, Virtual
Reality (VR), 3D Printing, Micro Processor, hingga kepada kemunculan Artificial Intelligence ? Kabar baiknya
masih banyak lagi perkembangan teknologi informasi lainnya yang mungkin secara
tidak langsung bisa mendisrupsi dunia pendidikan. Sudahkah kita mampu membaca
bagaimana dampak yang bisa ditimbulkan dalam dunia pendidikan ? Disrupsi
mengancam kita.
Tulisan ini terinspirasi dari bukunya Prof. Rhenald Kasali yang sudah dua kesempatan membahas soal disrupsi secara series pada buku pertama yang berjudul Disruption dan buku yang kedua Tommorow is Today. Bagi Anda yang ingin membagikan pikiran-pikiran seperti ini pada rekan Anda, Anda bisa mendownload file PowerPointnya pada Link berikut sebagai referensi tambahan untuk saling berbagi dan menginspirasi.
Refere :
Kasali, Reynald. 2017. Disruption. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Kasali,
Reynald. 2017. Tommorrow Is Today. Jakarta
: Mizan.
No comments:
Post a Comment