Belajar
Bermain Kolaboratif
“Berkumpul bersama akan mengawalinya. Memutuskan untuk
tetap bersama-sama adalah kemajuan. Dan bekerjasama merupakan kunci kesuksesan” Henry Ford
Prinsip dan Teknik
Oke,
sekarang saya akan membawa Anda kepada sisi teoritis praktis untuk menerapkan sistem
Belajar Bermain Kolaboratif ini. Permainan ini adalah hal yang sederhana, dan
saya pikir Anda tidak akan terbatas dengan apapun yang Anda miliki atau tidak.
Syaratnya hanya jika Anda menginginkannya terjadi di kelas Anda.
·
Alat
dan Bahan
1. Daftar
Nilai Individu
Note
: Digunakan sebagai catatan riwayat setiap siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya seperti menjawab soal dan memberikan penjelasan kepada temannya.
2. Bola
Plastik Kecil
Note
: Bola disini boleh Anda ganti dengan apapun. Yang saya yakini, bola adalah benda
yang paling banyak dimainkan orang dan setiap orang pasti suka bermain.
3. Kumpulan
Soal
Note
: Kumpulan soal disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Saya menggunakan 50 buah
soal pada kesempatan kali ini.
·
Aturan
Permainan :
1. Setiap
siswa diperbolehkan menukar bola soal yang dimilikinya dengan bola soal yang
masih tersisa atau belum dimiliki siswa lain secara tidak terbatas.
Note
: Penukaran secara tidak terbatas dimaksudkan agar siswa lebih antusias dalam
mencari kemungkinan-kemungkinan bagi dirinya untuk menyelesaikan beberapa
persoalan yang mampu diselesaikannya juga agar lebih banyak soal yang bisa
diselesaikan siswa.
2. Setiap
siswa diperbolehkan menukar bola soal yang dimlikinya dengan bola soal milik
siswa lain dengan kesepakatan dari siswa pemilik bola soal.
Note
: Menukar dengan teman dimaksudkan agar terjadi interaksi dalam membangun
kesepakatan untuk bertukar resiko dan peluang dalam menjawab soal.
3. Setiap
siswa membubuhkan tanda centang pada kolom nilai pemecahan soal di lembar
penilaian individu jika mampu menjawab soal yang dibuktikan melalui alur
pengerjaan siswa pada buku tulis mereka.
Note
: Menuliskan alur penyelesaian pada buku tulis mereka adalah sebagai bukti
sekaligus bahan untuk mereka belajar kembali di kemudian hari.
4. Semakin
banyak soal yang berhasil diselesaikan, semakin banyak pula point yang dikumpulkan siswa. Dengan
penilaian satu point untuk satu soal.
Note
: Satu hal yang bisa dipelajari akan bernilai satu point. Anda bisa
menggantinya dengan sebuah hadiah atau simbol lainnya yang mencerminkan suatu
penghargaan atas usaha yang telah dilakukan siswa.
5. Setiap
siswa yang telah merasa puas atas penjelasan temannya untuk menyelesaikan
persoalan pada nomor tertentu, akan membubuhkan tanda tangan dan namanya pada
kolom nilai bimbingan di lembar penilaian individu.
Note
: Dengan ukuran kepuasan, diharapkan siswa akan sungguh-sungguh dalam
memberikan penjelasan kepada temannya.
6. Setiap
siswa hanya diperbolehkan menjelaskan satu soal saja kepada siswa lainnya.
Note
: Dengan dibatasi hanya boleh menjelaskan satu soal saja kepada siswa lainnya,
hal ini dimaksudkan agar siswa yang sudah diberikan penjelasan memiliki kesemptan
untuk menjelaskan ulang apa yang telah Ia dapatkan kepada siswa lain.
7. Semakin
banyak soal yang berhasil dijelaskan siswa ke temannya, semakin banyak pula point yang dikumpulkan siswa. Dengan
penilaian tiga point untuk satu soal.
Note
: Sekali berbagi pemahaman akan bernilai tiga point yang mencerminkan nilai
berbagi dan kepedulian terhadap temannya lebih besar daripada hanya sekedar
mempelajari sesuatu hanya untuk diri sendiri.
8. Persoalan
pada dua bola soal terakhir yang dimiliki siswa, harus mampu dijelaskan secara tepat,
ringkas dan jelas cara penyelesaiannya kepada guru secara bergantian.
Note
: Kedua bola soal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya sekadar menukar dan
memberikan bolanya kepada orang lain. Namun merekapun harus bisa mempetimbangkan
akhir dari selurruh usahanya.
9. Siswa
yang gagal menjelaskan dengan tepat dua soal dari bola soal terahir mereka, maka
mereka hanya akan mendapatkan setengah dari point
yang mampu mereka kumpulkan pada proses pembelajaran yang telah
berlangsung.
·
Prosedur
Pelaksanaan :
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dalam 3 x 40 menit
1. Guru
membuka pelajaran seperti biasa dengan apersepsi yang bisa menguatkan siswa
akan pentingnya saling berbagi pengalaman belajar.
Note
: Apersepsi adalah sesi yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Sukses tidaknya proses yang akan dilakukan akan bergantung dari awal
Anda memulainya melalui apersepsi. Apersepsi bisa berupa pengantar untuk
memulai materi atau pengantar untuk merekondisi kognisi siswa. Dalam apersepsi,
Anda bisa menambahkan media lain sebagai penguat seperti gambar, video, dan
lain sebagainya.
2. Guru
meminta siswa untuk merapikan meja dan kursi didalam kelas sehingga hanya
menyisakan space yang luas di tengah
kelas.
Note
: Suasana kelas Anda akan terasa kacau. Namun tidak masalah selama siswa terus
produktif dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Pembelajaran dengan
format kelas seperti ini diperuntukkan agar siswa bisa secara fleksibel
berinteraksi sekaligus melakukan proses pembelajaraan secara bersamaan.
3. Guru
menjelaskan aturan permainan yang akan dilakukan dan siswa menanyakan beberapa
aturan yang belum dipahami.
Note
: Kesuksesan dalam proses pembelajaran akan bergantung seberapa jelas Anda bisa
memberikan gambaran kepada siswa Anda tentang alur perjalanan yang harus mereka
lewati.
4. Guru
membagikan lembar penilaian individu kepada setiap siswa.
Note
: Penilaian individu akan menjadi laporan perkembangan pribadi dari siswa saat
melakukan aktivitas selama proses pembelajaran.
5. Guru
mengawasi siswa yang melakukan aktivitasnya secara mandiri.
Note
: Tidak terlalu banyak ikut campur justru menurut saya akan menggali potensi
siswa dalam menukar dan menuangkan ide mereka sendiri, selain itu ini bisa
membangun kepercayaan diri siswa. Berikan petunjuk solusi yang tidak berlebih
saat siswa hampir menemukan kebuntuan ide untuk menyelesaikan persoalan. Ingat,
jangan sampai petunjuk terlambat sebelum siswa malah memilih untuk menyerah.
6. Guru
melakukan evaluasi dengan mendapatkan laporan dari siswa.
Note
: Dalam evaluasi ini, bergantung dari kecepatan siswa dalam belajar. Aturan
nomor 8 bisa Anda rubah sesuai kebutuhan. Jika menurut Anda siswa hanya cukup
mengumpulkan hasilnya saja sebagai bukti usahanya, itu Anda yang memilih.
Segala
petunjuk teoritis dan teknis tersebut bisa Anda modifikasi sesuai kebutuhan dan
karakteristik cara Anda melakukan kegiatan belajar mengajar. Sekali lagi, dari
segala penjelasan yang dipaparkan, prinsip yang saya ingin kedepankan adalah
kolaborasi siswa saat belajar. Bagaimana Anda menciptakan suasananya ? Itulah
yang ingin saya bagikan kepada Anda terlepas dari segala teknik dan cara yang
ingin Anda gunakan. Semoga bermanfaat. Baca juga : Tips Mengajar Guru Pemula
Refere
:
Chatib, M.
(2014). Gurunya Manusia. Bandung : Mizan Media Utama.
Walker, Timothy D.
2017. Teach Like Finland. Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Maxwell, John C. 2014. Mentoring. Surabaya : Mic Publishing.
Maxwell, John C. 2014. Mentoring. Surabaya : Mic Publishing.
No comments:
Post a Comment