Alternatif Pembelajaran Kolaboratif Bagian 2 - eMJe

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, February 4, 2018

Alternatif Pembelajaran Kolaboratif Bagian 2

Belajar Bermain Kolaboratif
“Berkumpul bersama akan mengawalinya. Memutuskan untuk tetap bersama-sama adalah kemajuan. Dan bekerjasama merupakan kunci kesuksesan” Henry Ford


Prinsip dan Teknik
Oke, sekarang saya akan membawa Anda kepada sisi teoritis praktis untuk menerapkan sistem Belajar Bermain Kolaboratif ini. Permainan ini adalah hal yang sederhana, dan saya pikir Anda tidak akan terbatas dengan apapun yang Anda miliki atau tidak. Syaratnya hanya jika Anda menginginkannya terjadi di kelas Anda.
·           Alat dan Bahan
1.      Daftar Nilai Individu
Note : Digunakan sebagai catatan riwayat setiap siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya seperti menjawab soal dan memberikan penjelasan kepada temannya.
2.      Bola Plastik Kecil
Note : Bola disini boleh Anda ganti dengan apapun. Yang saya yakini, bola adalah benda yang paling banyak dimainkan orang dan setiap orang pasti suka bermain.
3.      Kumpulan Soal
Note : Kumpulan soal disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Saya menggunakan 50 buah soal pada kesempatan kali ini.

·           Aturan Permainan :
1.      Setiap siswa diperbolehkan menukar bola soal yang dimilikinya dengan bola soal yang masih tersisa atau belum dimiliki siswa lain secara tidak terbatas.
Note : Penukaran secara tidak terbatas dimaksudkan agar siswa lebih antusias dalam mencari kemungkinan-kemungkinan bagi dirinya untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang mampu diselesaikannya juga agar lebih banyak soal yang bisa diselesaikan siswa.
2.      Setiap siswa diperbolehkan menukar bola soal yang dimlikinya dengan bola soal milik siswa lain dengan kesepakatan dari siswa pemilik bola soal.
Note : Menukar dengan teman dimaksudkan agar terjadi interaksi dalam membangun kesepakatan untuk bertukar resiko dan peluang dalam menjawab soal.
3.       Setiap siswa membubuhkan tanda centang pada kolom nilai pemecahan soal di lembar penilaian individu jika mampu menjawab soal yang dibuktikan melalui alur pengerjaan siswa pada buku tulis mereka.
Note : Menuliskan alur penyelesaian pada buku tulis mereka adalah sebagai bukti sekaligus bahan untuk mereka belajar kembali di kemudian hari.
4.      Semakin banyak soal yang berhasil diselesaikan, semakin banyak pula point yang dikumpulkan siswa. Dengan penilaian satu point untuk satu soal.
Note : Satu hal yang bisa dipelajari akan bernilai satu point. Anda bisa menggantinya dengan sebuah hadiah atau simbol lainnya yang mencerminkan suatu penghargaan atas usaha yang telah dilakukan siswa. 
5.  Setiap siswa yang telah merasa puas atas penjelasan temannya untuk menyelesaikan persoalan pada nomor tertentu, akan membubuhkan tanda tangan dan namanya pada kolom nilai bimbingan di lembar penilaian individu.
Note : Dengan ukuran kepuasan, diharapkan siswa akan sungguh-sungguh dalam memberikan penjelasan kepada temannya.
6.    Setiap siswa hanya diperbolehkan menjelaskan satu soal saja kepada siswa lainnya.
Note : Dengan dibatasi hanya boleh menjelaskan satu soal saja kepada siswa lainnya, hal ini dimaksudkan agar siswa yang sudah diberikan penjelasan memiliki kesemptan untuk menjelaskan ulang apa yang telah Ia dapatkan kepada siswa lain.
7.    Semakin banyak soal yang berhasil dijelaskan siswa ke temannya, semakin banyak pula point yang dikumpulkan siswa. Dengan penilaian tiga point untuk satu soal.
Note : Sekali berbagi pemahaman akan bernilai tiga point yang mencerminkan nilai berbagi dan kepedulian terhadap temannya lebih besar daripada hanya sekedar mempelajari sesuatu hanya untuk diri sendiri.
8.   Persoalan pada dua bola soal terakhir yang dimiliki siswa, harus mampu dijelaskan secara tepat, ringkas dan jelas cara penyelesaiannya kepada guru secara bergantian.
Note : Kedua bola soal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya sekadar menukar dan memberikan bolanya kepada orang lain. Namun merekapun harus bisa mempetimbangkan akhir dari selurruh usahanya.
9.    Siswa yang gagal menjelaskan dengan tepat dua soal dari bola soal terahir mereka, maka mereka hanya akan mendapatkan setengah dari point yang mampu mereka kumpulkan pada proses pembelajaran yang telah berlangsung.

·           Prosedur Pelaksanaan :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam 3 x 40 menit
1.       Guru membuka pelajaran seperti biasa dengan apersepsi yang bisa menguatkan siswa akan pentingnya saling berbagi pengalaman belajar.
Note : Apersepsi adalah sesi yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sukses tidaknya proses yang akan dilakukan akan bergantung dari awal Anda memulainya melalui apersepsi. Apersepsi bisa berupa pengantar untuk memulai materi atau pengantar untuk merekondisi kognisi siswa. Dalam apersepsi, Anda bisa menambahkan media lain sebagai penguat seperti gambar, video, dan lain sebagainya.
2.       Guru meminta siswa untuk merapikan meja dan kursi didalam kelas sehingga hanya menyisakan space yang luas di tengah kelas.
Note : Suasana kelas Anda akan terasa kacau. Namun tidak masalah selama siswa terus produktif dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Pembelajaran dengan format kelas seperti ini diperuntukkan agar siswa bisa secara fleksibel berinteraksi sekaligus melakukan proses pembelajaraan secara bersamaan.
3.       Guru menjelaskan aturan permainan yang akan dilakukan dan siswa menanyakan beberapa aturan yang belum dipahami.
Note : Kesuksesan dalam proses pembelajaran akan bergantung seberapa jelas Anda bisa memberikan gambaran kepada siswa Anda tentang alur perjalanan yang harus mereka lewati.
4.       Guru membagikan lembar penilaian individu kepada setiap siswa.
Note : Penilaian individu akan menjadi laporan perkembangan pribadi dari siswa saat melakukan aktivitas selama proses pembelajaran.
5.       Guru mengawasi siswa yang melakukan aktivitasnya secara mandiri.
Note : Tidak terlalu banyak ikut campur justru menurut saya akan menggali potensi siswa dalam menukar dan menuangkan ide mereka sendiri, selain itu ini bisa membangun kepercayaan diri siswa. Berikan petunjuk solusi yang tidak berlebih saat siswa hampir menemukan kebuntuan ide untuk menyelesaikan persoalan. Ingat, jangan sampai petunjuk terlambat sebelum siswa malah memilih untuk menyerah.
6.      Guru melakukan evaluasi dengan mendapatkan laporan dari siswa.
Note : Dalam evaluasi ini, bergantung dari kecepatan siswa dalam belajar. Aturan nomor 8 bisa Anda rubah sesuai kebutuhan. Jika menurut Anda siswa hanya cukup mengumpulkan hasilnya saja sebagai bukti usahanya, itu Anda yang memilih.

Segala petunjuk teoritis dan teknis tersebut bisa Anda modifikasi sesuai kebutuhan dan karakteristik cara Anda melakukan kegiatan belajar mengajar. Sekali lagi, dari segala penjelasan yang dipaparkan, prinsip yang saya ingin kedepankan adalah kolaborasi siswa saat belajar. Bagaimana Anda menciptakan suasananya ? Itulah yang ingin saya bagikan kepada Anda terlepas dari segala teknik dan cara yang ingin Anda gunakan. Semoga bermanfaat. Baca juga : Tips Mengajar Guru Pemula

Refere :
Chatib, M. (2014). Gurunya Manusia. Bandung : Mizan Media Utama.
Walker, Timothy D. 2017. Teach Like Finland. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Maxwell, John C. 2014. Mentoring. Surabaya : Mic Publishing.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here